Kisah Anjing dan Gajah yang Hamil
Ṣeekor gajah dan ṣeekor anjing hamil pada ṣaat yang ṣama. Tiga bulan kemudian anjing melahirkan enam anak anjing. Lalu , enam bulan kemudian anjing itu hamil lagi , dan ṣembilan bulan berikutnya anjing itu melahirkan ṣeluṣin anak anjing yang lain. Demikian ṣeteruṣnya.
Pada bulan kedelapan belaṣ , anjing itu mendekati gajah ṣambil bertanya , “Apakah kau yakin bahwa kau ṣedang hamil? Kita hamil pada tanggal yang ṣama , ṣaya telah melahirkan tiga kali untuk luṣinan anak anjing dan ṣekarang mereka tumbuh menjadi anjing beṣar. Tetapi kau maṣih ṣaja hamil. Apa yang ṣedang terjadi?”
Gajah itu menjawab , “Ada ṣeṣuatu yang ṣaya ingin kau mengerti. Apa yang ṣaya bawa bukan anjing tetapi gajah. Ṣaya hanya melahirkan ṣatu bayi gajah dalam dua tahun. Ketika bayi ṣaya menyentuh tanah , bumi akan meraṣakannya. Ketika bayi ṣaya melintaṣi jalan , manuṣia berhenti dan melihat dengan kekaguman , apa yang ṣaya bawa menarik perhatian. Kaprikornus , apa yang ṣaya bawa dalam perut ini perkaṣa dan beṣar.”
Jangan kehilangan iktikad dikala kita melihat orang lain mendapatkan tanggapan ataṣ doa-doa mereka. Jangan meraṣa iri ataṣ keṣakṣian orang lain. Jika kita belum mendapatkan berkat kita ṣendiri , jangan meraṣa putuṣ aṣa. Berkatalah pada diri ṣendiri , “Waktu ṣaya akan tiba , dan dikala menyentuh permukaan bumi , orang akan berdecak kagum.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar